Kukar Jalin Kerja Sama Peternakan Sapi dengan Lombok Timur

20 Juni 2025
Administrator
Dibaca 21 Kali
Kukar Jalin Kerja Sama Peternakan Sapi dengan Lombok Timur

Dalam rangka memperkuat sinergi pembangunan daerah di sektor pertanian dan peternakan, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (16/6/2025).

Kunjungan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama antara Pemkab Kukar dan Pemkab Lotim dalam bidang pembibitan dan pengembangan peternakan sapi.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Kukar Edi Damansyah dan Bupati Lotim Khaerul Warisi, serta oleh Kadis Pertanian dan Peternakan Kukar Muhammad Taufik dengan Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Lotim Ir. Masyhur.

Edi Damansyah mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi struktur ekonomi Kukar yang selama ini bergantung pada industri ekstraktif menuju sektor pertanian dalam arti luas, termasuk peternakan.

“Kami membangun kerja sama ini untuk memperkuat sektor peternakan, khususnya pemenuhan bibit sapi yang dibutuhkan Kukar,” ujar Edi.

Ia berharap dari kerja sama ini, Pemkab Kukar mendapatkan kepastian kuota bibit sapi agar program pengadaan tahunan dapat berjalan optimal. Selain pengadaan bibit, kerja sama ini juga diharapkan dapat membuka peluang pelatihan dan transfer pengetahuan antara peternak Lotim dan Kukar.

“Kami ingin para peternak sukses di Lombok Timur bisa berbagi pengalaman dengan peternak di Kukar. SDM menjadi kunci keberhasilan program,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Lotim Khaerul Warisi menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan kesiapan mendukung kebutuhan bibit sapi Kukar. Ia menyebut bahwa Lotim memiliki populasi sapi betina yang tinggi dan lingkungan peternakan yang bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sehingga mampu memenuhi permintaan tersebut.

“Kami siap mendukung, baik dari sisi bibit maupun pelatihan peternak jika dibutuhkan,” ujar Khaerul.

Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal untuk kolaborasi lebih luas antar daerah dalam pengembangan sektor peternakan yang berkelanjutan dan berdaya saing.